Review Netflix Series Guillermo del Toro's Cabinet of Curiosities (2022)
Bagi kalian yang belum mengetahui atau bahkan lupa mengenai siapa sosok Guillermo del Toro, gua akan sedikit jelaskan secara singkat melalui sebuah flashback. Apabila semasa kecil hingga dewasa kalian hidup dengan menonton bioskop Trans TV, maka kalian tidak akan asing dengan film Hellboy (2004) maupun sekuelnya yang diputar terus menerus selama bertahun-tahun di layar kaca. Kalian pasti ingat sosok-sosok aneh yang beraksi dan melawan penjahat pada film tersebut, yaitu raksasa merah yang diperankan oleh Ron Perlman maupun makhluk biru aneh yang bernama Abe Sapien. Ya, keduanya merupakan karakter-karakter yang ada pada film yang disutradarai oleh Guillermo del Toro.
Guillermo del Toro merupakan seorang sutradara asal Mexico yang terkenal dengan film-filmnya yang memiliki ciri khas makhluk-makhluk berwujud aneh, sebut saja Hellboy (2004), Pan's Labyrinth (2006), dan The Shape of Water (2017). Kali ini Netflix menggaet del Toro untuk menjadi executive producer dari sebuah series horror yang memiliki 8 episode dan disutradarai oleh beberapa sutradara yang berbeda, series tersebut berjudul
Guillermo del Toro's Cabinet of Curiosities memiliki berbagai cerita yang berbeda di tiap episodenya, namun sesuai dengan judulnya ada sebuah tema yang mengaitkan keseluruhan episode yang ada yaitu "rasa penasaran/keingintahuan" yang akan mencelakakanmu. Series horror ini memiliki durasi sekitar 50-60 menit per episodenya dan semuanya dimulai dengan kata pengantar dari del Toro itu sendiri terkait cerita di balik episode tersebut. Pada intronya, del Toro berdiri di samping sebuah kabinet yang memiliki ukiran-ukiran khas gothic dan membuka laci-laci yang menyimpan sebuah properti yang menjadi kunci utama pada episode yang akan ditayangkan.
Saat bumper dari Guillermo del Toro's Cabinet of Curiosities ditayangkan, penonton dapat melihat berbagai properti dan visual graphic dari benda-benda aneh yang creepy serta misterius seperti tulang belulang, tengkorak, dan mumi dari makhluk aneh. 8 episode itu memiliki judul-judul yang berbeda sesuai ceritanya, dimulai dari Lot 36, Graveyard Rats, The Autopsy, The Outside, Pickman's Model, Dreams in the Witch House, The Viewing, dan The Murmuring.
Walaupun series ini memiliki genre horror dan mystery, perlu diketahui bahwa Guillermo del Toro's Cabinet of Curiosities ini bukan hanya sekedar kisah hantu semata, melainkan terdapat banyak eksplorasi ketakutan lainnya yang berwujud makhluk-makhluk mengerikan dengan beragam rupa, serta situasi-situasi ganjil yang membuat bulu kuduk berdiri sepanjang film.
Pada Guillermo del Toro's Cabinet of Curiosities penonton dapat menemukan beberapa kesamaan dari cerita yang disuguhkan di tiap-tiap episodenya. Pertama, latar waktu dan tempat kejadian berlangsung di masa lalu, dengan teknologi yang belum maju seperti saat ini, dan didominasi oleh masalah-masalah sosial terdapat di lingkungan tersebut. Kedua, protagonisnya merupakan seseorang yang aneh, bermasalah, atau mengalami trauma pada suatu hal, selanjutnya protagonis memiliki keingintahuan akan sebuah hal yang menurutnya "mengganggunya" atau "dapat mengubah nasibnya" sehingga ia menjadi terobsesi akan hal tersebut dan terus menerus mengejarnya. Ketiga, terdapat sebuah benda yang menjadi "kunci" bagi si protagonis untuk mencapai hal yang dia kejar, biasanya benda-benda tersebut mengandung "kekuatan" atau hal mistis lainnya. Dan terakhir, protagonis selalu celaka, entah dirinya yang mengalami kesialan, maupun orang-orang di sekitarnya yang ia sayangi.
Dari kedelapan episode yang ada, ada tiga episode yang menjadi favorit gua dan akan sedikit gua review. Pertama, Graveyard Rats (ep2), episode ini menghadirkan sensasi ketidaknyamanan dengan membangkitkan ketakutan akan ruang sempit (claustrophobic) dan teror yang mendebarkan dari sebuah labirin yang ada di bawah areal pemakaman, serta makhluk-makhluk mengerikan yang hidup di dalamnya. Kedua, The Autopsy (ep3), Naskah yang brilian, membangun kengerian melalui ruang, khususnya liminal space, graphic organ tubuh manusia yang tengah diotopsi, suspense, dan ending yang cemerlang, The Autopsy sukses menjadi episode favorit gua. Dan yang terakhir The Murmuring (ep8), episode ini memiliki kekuatan dalam mengaitkan masalah antara protagonis dan "objek" yang mengganggunya, hubungan ibu dan anak yang sukses memberikan emosi, serta pemilihan karakter yang cerdas dimana menabrakkan seorang ilmuan yang sangat rasional dengan horror yang irrasional. Meskipun klimaksnya terasa kurang greget tapi gua suka penyelesaian dari filmnya.
Secara keseluruhan, Guillermo del Toro's Cabinet of Curiosities merupakan series yang mengasyikkan untuk diikuti dengan berbagai terornya yang dieksekusi dengan cara-cara yang berbeda, latar belakang cerita yang unik, serta keresahan-keresahan hidup yang disampaikan beriringan dengan kengerian dari yang sudah mati. Gua sangat merekomendasikan series ini untuk ditonton bagi kalian yang suka dengan hal-hal berbau horor, misteri, dan penuh dengan keingintahuan.
Terima kasih telah membaca review ini, jangan lupa follow instagram gua @im.amru dan subscribe youtube gua: Daffa Amrullah.
Comments
Post a Comment