REVIEW FILM LADY BIRD (2017)
Untuk kalian yang belum menonton film Lady Bird bisa lebih tenang karena ini bukan review spoiler.
Lady Bird adalah film drama komedi yang mengangkat tentang kehidupan seorang remaja perempuan di Sacramento, California. Dengan berbagai macam situasi dan kondisi yang umum dialami oleh seorang remaja sekolah menengah. Film ini menghadirkan kisah keluarga, percintaan, persahabatan, pergaulan, dan tentunya sebuah ambisi dan dan cita-cita dari seorang Christine 'Lady Bird' McPherson.
Masalah terbesar Christine adalah bagaimana prilaku dan pola asuh dari ibunya yang kaku dan disiplin serta tidak sesuai dengan harapannya yang ingin hidup selayaknya remaja normal dan eksis di sekolahnya.
Lady Bird menampilkan berbagai macam permasalahan tersebut secara spontan dan relatable dengan situasi kultural Amerika pada tahun tersebut dan dikemas dalam adegan-adegannya yang ringan tanpa pembakuan dan dramatisir berlebihan namun tetap menghadirkan variasi dari segi emosional.
Penonton mungkin akan mudah bersimpati terhadap Christine dan ikut merasa bahagia, sedih, bingung, dan terharu pada tiap-tiap momentnya. Selain itu, Lady Bird kerap kali kali mengundang tawa dari beragam jokes sederhana yang hadir dalam moment-moment tersebut, serta kerap kali bernostalgia apabila menemukan kejadian yang mungkin pernah kita alami sendiri dalam kehidupan nyata.
Karakter-karakter yang dihadirkan pada film ini akan terasa lengkap dan saling mengisi kehidupan protagonisnya, mulai dari sosok orang tua yang berlainan sifat, seorang sahabat, teman-teman sekolah, dan sosok kekasih yang diidamkan. Akting dari Saoirse Ronan yang lugu hadir dengan baik, ditambah lagi kharisma bad boy yang dihadirkan Timothée Chalamet yang terus menambah chemistry kedua pasangan tersebut. Sisanya, jajaran cast seperti Laurie Metcalf berhasil tampil membumi dan berkarakter sehingga dapat memberi warna-warna pada film Lady Bird.
Tata produksi, sinematografi, dan tata suara jugalah yang berperan penting dalam kelangsungan film ini. Ketiga departemen tersebut juga berhasil dalam membangun sebuah dunia dimana Sacramento menjadi pusatnya, dan Christine sebagai intinya.
Lady Bird adalah film yang membawa kita bernostalgia pada masa-masa remaja, memabawa kita lebih spesifik menyoroti kepada kisah antara anak dan orang tua bukan hanya kisah cinta. Greta Gerwig akhirnya membawa kita melihat dan mendengarkan kisahnya secara personal bagaikan bercerita empat mata dalam satu meja.
Nilai : 8,7/10
Enjoy!
Comments
Post a Comment