FUNGSI DIALOG PADA FILM
Dialog adalah percakapan yang terjadi antara dua tokoh atau
lebih pada sebuah cerita. Dialog memiliki fungsi yang berbeda-beda, kali ini
kita akan membahas mengenai fungsi dialog pada sebuah film.
1. Memberikan informasi
Dialog membawa penonton untuk mendapatkan isi dari sebuah
cerita yang sedang dituturkan oleh pembuatnya. Pada film, dialog berperan
penting dalam menyampaikan sebuah informasi melalui penuturan secara langsung
oleh tokoh yang terlibat. Informasi yang disampaikan dapat mencakup banyak
aspek, baik aspek individu, antartokoh, sosial, lingkungan, perpolitikan dan
lain-lain.
2. Mengkarakterisasi Tokoh
Kita dapat melihat bagaimana watak, kedudukan, kepribadian,
dan siapa tokoh tersebut dari sebuah dialog, dengan kata lain, dialog berfungsi
sebagai wadah dalam mengkarakterisasi tokoh. Pada dialog kita dapat mengetahui
karakterisasi tokoh melalui pembicara secara langsung maupun yang dibicarakan.
3. Mengekspresikan Emosi
Adegan akan terasa hidup apabila si tokoh dapat mengeluarkan
isi pemikiran mereka kepada lawan bicara, selain mengeluarkan kata-kata, tokoh
tentunya akan menyampaikan emosinya sesuai dengan konteks pembicaraan. Disini
dialog berperan dalam mengekspresikan emosi yang dirasakan tokoh kepada para
penonton.
4. Menggerakkan Plot
Yang terakhir, dialog berfungsi sebagai penggerak plot.
Dialog disini memiliki peran sebagai roda jalannya cerita, Dengan demikian
cerita akan terus berjalan dan berkembang seiring berjalannya durasi film
melalui dialog. Biasanya dimulai dari dialog yang ringan, lalu menjalar ke
pembahasan yang kompleks hingga klimaks lalu kembali turun sampai ke ending.
JENIS - JENIS DIALOG PADA FILM
1. Dialog Formal
Dialog formal pada film digunakan pada situasi resmi,
seperti pada pengadilan, upacara, rapat, atau pertemuan resmi lainnya. Bahasa
yang digunakan adalah bahasa baku yang terstruktur. Selain itu dialog formal
juga digunakan pada penekanan sesuatu, misalnya pada saat marah, atau mengancam.
Tokoh cenderung menggunakan dialog yang formal bila memberikan penekanan pada
saat marah seperti
"SUDAH SAYA KATAKAN KALAU SAYA TIDAK SUKA!". atau
"SAYA BERSUMPAH TIDAK AKAN MEMAAFKANMU SAMPAI
MATI!"
Yang terakhir adalah pada situasi si tokoh baru mempelajari
bahasa asing, sepeti turis yang baru mengenal bahasa setempat tentunya mereka
akan menggunakan bahasa yang baku dan terstruktur pada saat berdialog.
2. Dialog Keseharian
Dialog keseharian memiliki beberapa karakteristik yang mudah
ditemui, diantaranya adalah penggunaan kalimat-kalimat singkat, dialog
cenderung ekspresif ketika disampaikan, setiap topik biasanya terpotong-potong
oleh topik yang lain. Pada penggunaan dialog keseharian kita juga akan
menemukan penggunaan istilah-istilah asing yang akan digunakan oleh tokoh yang
memiliki profesi tertentu, semisal dokter biasa berdialog dengan menggunakan
istilah medisnya atau seniman dengan istilah-istilah keseniannya. Sisanya kita
dapat jumpai dua penegasan identitas yaitu penerapan bahasa slang dan
dialek/aksen.
3. Dialog Hook
Dialog Hook adalah dialog yang memancing atau membuka
argumen bagi dialog-dialog lainnya. Dialog ini biasanya mengajak untuk
memperdebatkan sesuatu atau memberikan pilihan antara setuju atau tidak setuju
terhadap sebuah masalah.
4. Dialog Punchline
Setelah terjadi peraduan argumen yang dipancing oleh dialog
hook, dialog punchline lah yang berfungsi sebagai penutup sebuah adegan.
Itulah berbagai fungsi dan jenis-jenis dialog yang dapat
kita temui di dalam film. Sangat penting untuk membuat dialog menjadi berfungsi
dengan baik agar film yang akan dibuat memiliki kualitas dalam segi
penceritaan. Dengan mengetahui fungsi-jenis dialog tentunya memudahkan
penempatan dialog sesuai dengan penulisan skenario yang akan dibuat.
Enjoy
Comments
Post a Comment